Belajar
EN
Jenis-jenis IMS

HPV

Di halaman ini

What is HPV?

Human papillomavirus (HPV) adalah infeksi virus paling umum pada saluran reproduksi. HPV dapat tersebar melalui seks vaginal, anal dan oral. Sebagian besar wanita dan pria yang aktif secara seksual akan terinfeksi dan beberapa orang mungkin akan terinfeksi berulang-ulang. Ada berbagai tipe HPV, beberapa tipe tidak menyebabkan komplikasi namun beberapa tipe dapat menyebabkan kanker jenis tertentu dan kutil kelamin.

Terdapat lebih dari 100 tipe HPV dan saat ini diketahui bahwa 14 tipe dapat menyebabkan kanker. Beberapa tipe HPV dapat berkembang menjadi kanker serviks yang mempengaruhi banyak wanita di Indonesia. Untuk mencegah ini, disarankan untuk melakukan vaksin dan tes pap smear yang rutin.

HPV Further Complications

Biasanya infeksi HPV tidak menunjukkan gejala dan 90% infeksi dapat hilang dalam 2 tahun. Namun, beberapa akan menunjukkan gejala setelah berkemabng menjadi kutil kelamin atau beberapa jenis kanker.

Kutil kelamin

Kutil kelamin adalah benjolan yang mungkin dapat muncul di area kelaminmu. Kutil yang sering diasosiasikan dengan HPV adalah kutil umum, plantar atau kutil rata. Beberapa kutil dapat hilang tanpa perawatan namun, kutil lain membutuhkan obat atau di beberapa kasus membutuhkan operasi.

Kanker

HPV dapat berubah menjadi beberapa tipe kanker, kanker yang paling umum adalah kanker serviks namun HPV juga dapat menyebabkan kanker dubur, vagina, vulva, penis atau orofaringeal.

Tidak semua tipe HPV dapat menyebabkan kanker namun, 99% dari kanker serviks disebabkan oleh HPV. HPV akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang menjadi kanker serviks namun, gejala kanker serviks hanya akan muncul di tingkat lebih lanjut. Perlu diperhatikan, mencari infeksi HPV dari awal akan membantu pencegahan awal dan mencegah HPV berkembang menjadi kanker.

Penyebab dan Faktor Risiko

Infeksi HPV dapat ditularkan melalui kontak kulit. HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau bentuk kontak ke genital lain. Ini berarti bahwa HPV dapat ditularkan melalui seks vaginal, oral atau anal.

Beberapa faktor risiko termasuk:

  • Partner seks lebih dari satu
  • Berhubungan seks dengan seseorang yang memiliki partner seks lebih dari satu
  • Sistem imun yang lemah (HIV)

Pemeriksaan

Tes pap smear

Tes pap smear adalah tes pendeteksian kanker serviks di wanita. Tes ini termasuk mengumpulkan sampel dari serviks Kamu – area antara vagina dan uterusmu. Tes HPV dilakukan pada saat yang sama dengan tes pap smear ini.

Tes pap smear sangat akurat dan telah terbukti dapat mengurangi tingkat kanker serviks karena tes ini mendeteksi infeksi HPV awal. HPV dapat berubah menjadi kanker serviks, oleh karena itu mengobati HPV sebelum berkembang mengurangi tingkat kanker serviks dan kematian.

Tes tersebut dilakukan oleh dokter atau ginekologis dan hanya membutuhkan beberapa menit. Kamu akan berbaring dengan lutut yang tertekuk dan doktermu akan memasukkan spekulum ke dalam vaginamu untuk digunakan dokter guna melihat serviksmu dengan mudah. Dokter lalu akan mengambil sampel serviks milikmu dan mengikisnya dengan sikat lembut.

Banyak wanita mungkin merasa tidak nyaman untuk datang dan melakukan tes pap smear, namun, tes ini sangat cepat dan mungkin dapat menyelamatkan hidupmu.

Jika sel milikmu normal, maka kamu tidak akan memerlukan tes lebih lanjut atau pengobatan sampai tes pap smear dan pelvic selanjutnya. Pap smear yang tidak normal bukan berarti bahwa kamu memiliki kanker, tapi menunjukkan bahwa terdapat sel tidak normal di serviksmu. Meskipun demikian, jika beberapa dari sel tersebut dapat menyebabkan kanker, maka berkonsultasilah dengan dokter untuk tahap selanjutnya yang harus diambil setelah pap smear yang tidak normal. Dokter mungkin akan melakukan kolposkopi untuk mengamati jaringan serviks lebih lanjut.

Panduan bisa berbeda di setiap negara namun, kamu direkomendasikan untuk melakukan tes secara rutin. Jika kamu memiliki faktor risiko tertentu, dokter mungkin menyarankan untuk lebih sering melakukan tes pap smear. Pap smear dilakukan secara rutin karena HPV membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang menjadi sel kanker, kanker atau kutil kelamin yang dapat dideteksi.

Pilihan Pengobatan

Sebagian besar HPV dapat sembuh sendiri. Namun, beberapa tipe HPV dapat berkembang menjadi kutil kelamin atau beberapa jenis kanker seperti yang telah kita telah diskusikan di atas, khususnya kanker serviks di wanita.

Jika kamu memiliki kutil kelamin yang disebabkan oleh infeksi HPV, dokter mungkin meresepkan krim yang kamu dapat gunakan di rumah. Beberapa orang juga melakukan operasi untuk menghilangkannya.

Penemuan kutil dan sel kanker yang tidak normal melalui pap smear dapat mendorong petugas kesehatan untuk menyingkirkannya. Terdapat beberapa jenis pengobatan seperti cryotherapy, conization, terapi laser atau loop electrosurgical excision procedure (LEEP); semuanya bertujuan untuk menyingkirkan sel tidak normal ini. Pengobatan kanker lain termasuk radiotherapy, chemotherapy atau palliative care.

Pencegahan

Praktikan seks aman

Untuk mencegah infeksi HPV, melakukan seks yang aman adalah hal terbaik yang dapat dilakukan. Kondom efektif mengurangi risiko mendapatkan atau menularkan penyakit menular seksual melalui seks vaginal, anal atau oral.

Penting juga untuk tidak melakukan seks ketika terdapat kutil kelamin yang terlihat.

Mendapatkan Vaksin HPV

Vaksin HPV tersedia dan dapat melindungimu dari dua jenis HPV paling umum yang dapat menyebabkan kanker, lima jenis HPV lain yang berhubungan dengan kanker serviks dan dua jenis yang dapat menyebabkan kutil kelamin. Semua perempuan dan laki-laki dapat dan harus menggunakan vaksin HPV karena semakin banyak orang yang terlindungi, semakin sedikit kesempatan penyebaran HPV.

Tes pap smear rutin

Tes pap smear adalah tes pendeteksian kanker serviks di wanita. Tes pap smear sangat akurat dan telah terbukti dalam mengurangi tingkat kanker serviks karena tes tersebut dapat mendeteksi infeksi HPV dari awal. HPV dapat berkembang menjadi kanker serviks, sehingga mengobatinya sebelum virus berkembang akan mengurangi tingkat kanker serviks dan kematian.

Sumber

Crow, J. M. (2012). HPV: THE GLOBAL BURDEN. Nature, 488, S2-S3.

World Health Organization. (2019, 1 24). Human papillomavirus (HPV) and cervical cancer. Retrieved from World Health Organization: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/human-papillomavirus-(hpv)-and-cervical-cancer

Xue, J., Vesper, B. J., & Radosevich, J. A. (2012). Human Papillomavirus: A Brief Overview.HPV and Cancer, 1-15.