Belajar
EN
Kehamilan

Kehamilan Tak Disengaja

Di halaman ini

Kehamilan yang Tidak Disengaja

Mengalami kehamilan yang tidak terduga merupakan salah satu kabar terbaik akan tetapi untuk beberapa orang bisa jadi menakutkan. Ada berbagai emosi yang dirasakan ketika mengetahui bahwa kamu hamil. Kamu bisa merasakan ketakutan, kemarahan, panik, sedih, sedangkan orang lain bisa saja merasakan kebahagiaan dan kesenangan; atau bisa jadi merupakan perpaduan dari semua emosi tersebut.

Kehamilan yang tidak direncanakan bisa menjadi hal yang sulit khususnya bagi wanita muda di luar ikatan perkawinan, yang tidak siap untuk menjadi ibu. Jika kamu adalah salah satu dari mereka, ketahuilah bahwa kamu tidak sendirian. Ada bantuan, pilihan dan dukungan di luar sana. Sisihkan waktumu untuk membaca artikel ini.

Untuk membaca lebih banyak tentang kehamilan, klik di sini.

Apa yang harus dilakukan selanjutnya?

Mengetahui bahwa kamu hamil bisa jadi waktu yang melelahkan. Khususnya ketika kamu merasa bahwa kamu tidak siap untuk menjadi seorang ibu.

  1. Ambil napas dan pastikan bahwa kamu benar-benar hamil
    Jika kamu sudah melakukan tes kehamilan dengan test pack, pastikan bahwa kamu hamil dengan melakukan tes darah dari dokter atau obgyn.
  2. Rasakan apapun yang kamu rasakan
    Tidak apa-apa untuk merasakan apa yang kamu rasakan. Penting untuk menyisihkan waktu untuk merasakannya – entah itu kemarahan, kebingungan, panik maupun ketakutan. Kamu bisa juga merasa ketakutan karena ketidakpastian. Ketahuilah bahwa ini adalah sebuah hal yang normal dan sisihkan waktu untuk merenungkannya.
  3. Buatlah keputusan
    Bicarakan pada orang yang paling kamu percayai mengenai keputusanmu dan bagaimanapun juga, ini adalah keputusan yang sulit untuk dibuat. Katakan pada doktermu mengenai pilihan dan waktu yang kamu miliki. Manapun pilihan yang kamu ambil, pastikan kamu memiliki rencana untukmu dan bayimu. Pikirkan mengenai apa yang terbaik untukmu dan anakmu.
  4. Carilah pertolongan
    Ini bisa jadi merupakan waktu yang melelahkan dan kamu harus berjuang untuk melaluinya. Tidak apa-apa untuk mencari pertolongan entah dari dokter atau psikolog.

Jika kamu benar-benar memutuskan untuk menjaga bayimu, pahamilah bahwa ada kehidupan lain yang menjadi tanggung jawabmu. Ini hanya permulaan dari kehidupan bayimu dan juga kehidupanmu sendiri sebagai seorang ibu. Ini bisa menjadi hal yang menakutkan karena, ya, perubahan itu selalu menakutkan. Pilihan manapun yang kamu putuskan, teruslah merawat dirimu sendiri.

Hukum tentang Aborsi

Aborsi adalah hal yang ilegal di Indonesia, bagaimanapun pada tahun 2000, diperkirakan ada 2 juta kasus aborsi terjadi di Indonesia.

Aborsi menimbulkan stigma dan sangat dilarang, bagaimanapun wanita Indonesia sering meminta untuk melakukan aborsi melalui pelayanan yang tidak terlatih yang menggunakan metode penyuntikan “pesan” abortif dengan zat yang tidak aman atau berbahaya. Sangat penting untukmu agar tidak mencobanya karena hal ini berbahaya, berisiko dan dapat menyebabkan kematian pada ibu.

Jangan menggugurkan kandunganmu sendiri karena berbahaya bagimu dan bayimu.

Bagaimana caramu memberitahu orang tuamu bahwa kamu hamil? (untuk remaja)

Jika kamu masih remaja muda yang hamil tanpa diduga, kami memahami bahwa hal ini bisa menjadi hal yang sangat menakutkan untuk dibicarakan dengan orang tuamu.

  1. Normal untuk merasa gugup dan takut untuk berbicara dengan orang tuamu mengenai kehamilan tak terduga ini
    Bahkan jika kamu merasa bahwa kamu dekat dengan orang tuamu, memberitahu mereka bahwa kamu hamil secara tidak terduga bisa menjadi sangat memusingkan. Khususnya, kamu bisa saja merasa takut kalau orang tuamu menentangmu berkencan atau melakukan seks di luar nikah. Ketahuilah bahwa normal untuk merasa gugup dan takut saat membicarakannya dengan orang tuamu.
  2. Bersiaplah sebelumnya dan katakan pada mereka apa yang kamu rasakan
    Cobalah untuk mempersiapkan sebelumnya apa yang akan kamu katakan dan bagaimana kamu mengatakannya. Ingatlah juga untuk memberitahu orang tuamu bagaimana perasaanmu mengenai situasi ini. Biarkan mereka tahu bahwa kamu merasa kecewa pada dirimu sendiri atau kalau kamu merasa takut.
  3. Dengarkan apa yang mereka katakan
    Dengarkan apa yang orang tuamu katakan setelah kamu menyampaikan kabar itu. Beri mereka waktu tanpa berusaha ikut campur dan beberapa orang tua mungkin membutuhkan waktu untuk bernapas. Biarkan mereka bilang apa yang ingin mereka sampaikan.
  4. Kamu tidak bisa mengendalikan bagaimana orang tuamu bereaksi, kamu hanya bisa mengendalikan dirimu sendiri
    Meskipun kita semua berharap bahwa orang tua kita akan menunjukkan dukungan, kebaikan dan penerimaan, ketahuilah bahwa tergantung pada kepribadian, budaya dan kepercayaan, orang tuamu pasti merasa sedih, marah, malu, atau bersalah. Beberapa orang tua mungkin merespon dengan membentak dan berteriak, sedangkan yang lain mungkin merespon dengan diam. Pahamilah bahwa kamu tidak bisa mengendalikan bagaimana orang tuamu bereaksi, kamu hanya bisa mengendalikan bagaimana kamu menanggapi reaksi mereka.
  5. Beri mereka waktu untuk memproses informasi ini
    Orang tuamu mungkin membutuhkan ruang dan waktu untuk memproses informasi yang kamu berikan. Pahamilah bahwa mereka bisa saja merasakan banyak emosi dan tidak tahu harus mengatakan atau melakukan apa.
  6. Cari bantuan untuk menyampaikan berita ini
    Jika kamu berpikir kamu membutuhkan bantuan untuk menyampaikan berita ini, temui seseorang yang mungkin bisa membantumu. Bisa jadi saudaramu, konselor atau kamu bisa mengunjungi doktermu untuk memberitahukan kabar ini bersama.

Bagaimana mendukung seseorang yang mengalami kehamilan yang tidak disengaja?

  1. Disanalah untuk mereka dan dengarkan mereka
    Biarkan dia tahu bahwa kamu ada di sana untuknya dan bahwa kamu mendukungnya. Kadang, apa yang mereka butuhkan hanya seseorang untuk memberitahu mereka bahwa mereka tidak sendirian.
  2. Berikan nasihat dan jangan menghakimi
    Kamu bisa memberikan nasihat ketika mereka meminta. Jangan mencoba untuk menghakimi dan selalu biarkan mereka tahu bahwa kamu ada untuk mereka. Ketika memberikan nasihat, cobalah untuk tidak membumbuinya. Penting bagimu untuk menjadi realistik dan tidak memberi kesan keamanan yang salah yang bisa membuatnya menyesali pilihannya.
  3. Biarkan dia memutuskan
    Pada akhirnya, percayalah bahwa dia akan membuat keputusan yang tepat untuk dirinya sendiri. Kamu bisa berada disana untuknya dan mendukungnya untuk melalui segalanya.
  4. Bantulah dia mencari pertolongan jika diperlukan
    Jika dia memerlukan bantuan profesional dari dokter atau psikolog, biarkan dia tahu bahwa kamu terbuka untuk membantu dan menemaninya.

Penting untuk diketahui bahwa tidak apa-apa untuk memberi batasan. Kita semua ingin ada untuk teman kita tetapi jika kamu tidak bisa menjadi seseorang seperti itu, tidak apa-apa.

Sumber

Grimes DA et al. (2006).  Unsafe abortion: the preventable pandemic, Lancet, 368(9550):1908–1919.

Sedgh, G., & Ball, H. (2008). Abortion in Indonesia. Issues Brief (Alan Guttmacher Inst), 2, 1-6.

Utomo B et al. (2001).  Incidence and Social-Psychological Aspects of Abortion in Indonesia: A Community-Based Survey in 10 Major Cities and 6 Districts, Year 2000, Jakarta, Indonesia: Center for Health Research, University of Indonesia.

World Health Organization (WHO). (2007). Unsafe Abortion: Global and Regional Estimates of the Incidence of Unsafe Abortion and Associated Mortality in 2003, fifth ed., Geneva: WHO.