Belajar
EN
Kecakapan Hidup (Life Skills)

Membangun Harga diri

Di halaman ini

Apa yang dimaksud dengan harga diri?

Harga diri adalah tingkat di mana seseorang menilai, menghargai, dan menyetujui diri mereka sendiri. Biasanya, harga diri yang rendah selalu dikaitkan dengan konsekuensi kehidupan yang negatif, sementara itu harga diri yang lebih tinggi bisa dikatakan terkait dengan pengalaman hidup yang relatif lebih positif.

Faktor-faktor Umum yang berkaitan dengan harga diri rendah

  • Pelecehan masa kecil
    Seseorang dengan pengalaman pelecehan di masa kecilnya lebih cenderung memiliki harga diri yang rendah
  • Tuntutan budaya atau lingkungan
    Kegagalan dalam mematuhi harapan atau nilai-nilai sosial dari masyarakat sekitar dapat menurunkan harga diri seseorang karena berkurangnya rasa kepemilikan dan perasaan bersalah yang terus meningkat.
  • Jenis Kelamin
    Para peneliti menemukan bahwa laki-laki lebih cenderung memiliki harga diri yang lebih rendah dibanding perempuan.
  • Hubungan yang kasar
    Penyalahgunaan hubungan dapat mengganggu rasa kebebasan seseorang dan meningkatkan perasaan malu, yang pada gilirannya, dapat menurunkan tingkat harga diri.

Bagaimana cara membangun harga dirimu dan di mana tempat mencari dukungan

Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan harga dirimu, yang meliputi:

  • Mencari dan bergabung dengan kelompok pendukung
    Menghubungkan dan berbagi dengan orang lain yang sedang berjuang dapat meningkatkan rasa kepemilikan seseorang, seperti juga memberikan ruang yang aman untuk mengkomunikasikan perasaan seseorang. Program atau acara kelompok pendukung dapat ditemukan di berbagai pengaturan yang diselenggarakan oleh pemerintah, organisasi nirlaba, atau layanan masyarakat. Kamu bisa ke Seribu Tujuan untuk beberapa opsi bantuan.
  • Turut serta dalam program yang ditujukan untuk meningkatkan harga diri
    Penelitian telah menemukan bahwa dengan turut sertanya anak usia dini dan remaja, seperti pendidikan berbasis harga diri dan program bimbingan sangatlah efektif dalam meningkatkan harga diri seseorang.
  • Turut serta dalam klub olahraga atau kegiatan komunitas
    Turut serta aktif dalam kelompok sosial dapat meningkatkan nilai dan rasa kepemilikan seseorang.
  • Berolahraga
    Mencapai kemajuan dalam latihan dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang atas kemampuan mereka untuk menyelesaikan kegiatan. Hal ini juga dapat mendorong pembangunan citra badan yang positif.
  • Melatih self-talk positif
    Penelitian menunjukkan bahwa self-talk yang positif dapat meningkatkan kepercayaan diri dan penerimaan diri seseorang. Ini juga dapat menghasilkan peningkatan kinerja tugas, lebih jauh mendorong pengembangan harga diri.

Sumber

Blascovich, J., & Tomaka, J. (1991). Measures of self-esteem. In J. P. Robinson, P. R. Haver, & L. S. Wrightsman (Eds.), Measure of personality and social psychological attitudes (pp. 115-160). San Diego, California: Academic Press.

Blood, G., & Blood, I. (2004). Bullying in adolescents who stutter: Communicative competence and self-esteem. Contemporary Issues in Communication Science and Disorders, 31, 69-79. doi:10.1044/cicsd_31_S_69.

Booth, M. Z., & Gerard, J. M. (2011). Self-esteem and academic achievement: a comparative study of adolescent students in England and the United States. Compare, 41(5), 629–648. https://doi.org/10.1080/03057925.2011.566688

Crabtree, J. W., Haslam, S. A., Postmes, T., & Haslam, C. (2010). Mental health support groups, stigma, and self-esteem: Positive and negative implications of group identification. Journal of Social Issues, 66(3), 553–569. https://doi.org/10.1111/j.1540-4560.2010.01662.x

Deuling, J., & Burns, L. (2017). Perfectionism and work-family conflict: Self-esteem and self-efficacy as mediator. Personality and Individual Differences, 116, 326-330. http://dx.doi.org/10.1016/j.paid.2017.05.013

Edmunds, S. (n.d.). Building self-esteem and wellbeing through physical activity. Retrieved from https://www.novacroft.com/wp-content/uploads/2015/06/Novacroft_Thought_Paper_SELF_ESTEEM.pdf

Jenaabadi, H. (2014). Studying the relation between emotional intelligence and self esteem with academic achievement. Procedia - Social and Behavioural Sciences, 114, 203-206. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.12.685

Kahrović, I., Radenković, O., Mavrić, F., & Murić, B. (2014). Effects of the self-talk strategy in the mental training of athletes. Physical Education and Sport, 12(1), 51-58. Retrieved from http://casopisi.junis.ni.ac.rs/index.php/FUPhysEdSport/article/viewFile/246/95

Kort-Butler, L. A., Hagewen, K. J. (2011). School-based extracurricular activity involvement and adolescent self-esteem: A growth-curve analysis. Sociology Department, Faculty Publications, 40, 568–581. https://doi.org/10.1007/s10964-010-9551-4

Orzeck, T, & Rokach, A, & Chin, J. (2010). The Effects of Traumatic and Abusive Relationships. Journal of Loss & Trauma - J LOSS TRAUMA, 15, 167-192. https://doi.org/10.1080/15325020903375792

Pullmann, H., & Allik, J. (2008). Relations of academic and general self-esteem to school achievement. Personality and Individual Differences, 45, 559-564. doi:10.1016/j.paid.2008.06.017

Rouse, M. L. (2010). Building self-esteem of female youth in group counseling: A review of literature and practice. Graduate Journal of Counseling Psychology, 2(1), 1-20. Retrieved from http://epublications.marquette.edu/gjcp/vol2/iss1/4

Sachs-Ericsson, N. J., Gayman, M. D., Kendall-Tackett, K., Lloyd, D. A., Medley, A. N., Collins, N., Corsentino, E. A., & Sawyer, K. R. (2010). The long-term impact of childhood abuse on internalizing disorders among older adults: The moderating role of self-esteem. Aging & Mental Health, 14(4), 489 - 501. doi: 10.1080/13607860903191382

Zeigler-Hill, V. (2011). The connections between self-esteem and psychopathology. Journal of Contemporary Psychotherapy: On the Cutting Edge of Modern Developments in Psychotherapy, 41(3), 157–164. https://doi.org/10.1007/s10879-010-9167-8