Belajar
EN
Sosial dan Mental

Pelecehan

Di halaman ini

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal berada dalam situasi genting yang berbahaya, bawa mereka ke rumah sakit atau hubungi layanan darurat di 119.

Apa itu Pelecehan?

Pelecehan adalah proses yang dapat merusak kesehatan seseorang dengan sangat parah, mempengaruhi banyak orang Indonesia hingga saat ini. Sekitar sepertiga wanita di Indonesia dilaporkan mengalami pelecehan, dengan laporan kasus yang terus meningkat.

Bagaimanapun, sebagian besar pelecehan di Indonesia tetap tidak dilaporkan dan tidak dikenali. Artikel ini bertujuan untuk membantu mengenali pelecehan tersebut dan mengambil langkah pertama untuk mendapatkan pertolongan.

Pelecehan merujuk kepada penyiksaan yang dilakukan seseorang pada orang lain, dengan salah satu faktor berikut:

  • Kekerasan fisik
  • Kekerasan emosional atau psikologis
  • Pembatasan paksa akan hak seseorang
  • Perusakan properti yang disengaja

Ini adalah proses berkelanjutan dan dapat menyebabkan beberapa gejala negatif.

Gejala pelecehan

Banyak orang yang akan berhadapan dengan pelecehan dalam beberapa hal, bagaimanapun seseorang bisa menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • Penarikan diri dari lingkungan pertemanan dan keluarga
  • Rasa percaya diri yang rendah
  • Pengasingan diri
  • Kilas balik akan kejadian traumatik
  • Gejala kecemasan dan depresi

Pelecehan sering mempengaruhi seseorang dalam waktu yang lama  setelah hal itu terjadi. Seseorang yang dilecehkan lebih cenderung mengalami dampak jangka panjang seperti depresi dan gangguan kecemasan, seperti gangguan stres pasca trauma (post traumatic stress disorder/PTSD). Masalah makan dan penggunaan obat-obatan juga bisa bertambah saat menghadapi dampak pelecehan.

Memperhatikan apakah kamu atau seseorang yang kamu kenal menunjukkan gejala di atas dapat membantu mengenali pelecehan yang terjadi.

Mengenali Pelecehan

Beberapa tanda pelecehan dapat dicari dalam sebuah hubungan. Hal ini meliputi saat seseorang:

  • Mengisolasi seseorang dan mendorong mereka untuk mengurangi kontak dengan orang terkasih mereka
  • Terus-menerus mengkritik atau menghina orang tersebut
  • Menggunakan kekerasan fisik maupun seksual terhadap orang tersebut
  • Menggunakan kesalahan untuk memanipulasi orang tersebut
  • Mengabaikan atau menahan kasih sayang
  • Melakukan gaslighting (pelemahan rasa percaya diri dengan cara memanipulasi seseorang dengan kebohongan)
  • Menggunakan love bombing (menghujani seseorang dengan kasih sayang di awal dengan tujuan seseorang akan mentoleransi kesalahan pasangannya di kemudian hari)
  • Menunjukkan kebiasaan yang mengekang dan mengatur

Penting untuk memahami bahwa ketika seseorang terlibat dengan orang yang melecehkan mereka, sulit bagi mereka menyadari tanda-tanda pelecehan tersebut. Beberapa teknik, seperti gaslighting atau love bombing, mungkin digunakan untuk meyakinkan bahwa seseorang bergantung pada si peleceh dan tidak mempercayai diri mereka sendiri. Jika ada kecurigaan pelecehan muncul, maka pertolongan merupakan hal yang sangat penting.

Mencari Pertolongan

Seringkali, seseorang yang melakukan pelecehan akan mendorong seseorang untuk memutus kontak dengan sumber pertolongan, seperti teman atau keluarga. Menghubungi orang-orang ini bisa membantu membangun sistem pendukung dan membiarkan pandangan luar masuk ke dalam hubungan. 

Beberapa layanan juga tersedia untuk memberikan pertolongan. Yaitu:

Terapi

Mengalami pelecehan dapat membangkitkan jangkauan emosi dan pengalaman yang luas, banyak di antaranya sulit untuk dihadapi. Terapi dapat menyediakan pertolongan untuk melalui pengalaman sulit tersebut.

Pusat bantuan: pusat bantuan dan penampungan terpadu

Pusat bantuan dan penampungan, seperti halnya pusat pelayanan terpadu di dalam rumah sakit dapat menyediakan pendampingan dan tenaga untuk memastikan keselamatan seseorang.

Helpdesk kepolisian

Helpdesk di kantor polisi dapat digunakan untuk melaporkan pelaku pelecehan dan mencari pertolongan.

Nomor darurat

Jika kamu atau orang yang kamu kenal berada dalam bahaya yang genting, nomor berikut dapat dihubungi di Indonesia:

  • Polisi: 110 / 112 (SMS 1717)
  • Ambulans dan tim penyelamat: 118
  • Darurat medis: 119

Sumber

AA. (2018). Violence against women in Indonesia: Report. https://www.aa.com.tr/en/asia-pacific/violence-against-women-on-rise-in-indonesia-report/1083224

Angloinfo Indonesia. (n.d.). Emergency Numbers in Indonesia. https://www.angloinfo.com/how-to/indonesia/healthcare/emergencies

Australian Institute of Family Studies. (2014). Effects of child abuse and neglect for adult survivors. https://aifs.gov.au/cfca/publications/effects-child-abuse-and-neglect-adult-survivors

Healthline. (n.d.). What Are the Short- and Long-Term Effects of Emotional Abuse? https://www.healthline.com/health/mental-health/effects-of-emotional-abuse

Rakovec-Felser, Z. (2014). Domestic Violence and Abuse in Intimate Relationship from Public Health Perspective. Health Psychology Research, 2(3), 1821. 10.4081/hpr.2014.1821

Rostami, M., Abdi, M., & Heidari, H. (2014). Study of Various Types of Abuse during Childhood and Mental Health. Procedia - Social and Behavioral Science, 159, 671-676. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.12.463

Springer, K. W., Sheridan, J., Kuo, D., & Carnes, M. (2003). The Long-term Health Outcomes of Childhood Abuse. Journal of General Internal Medicine, 18(10), 864-870. 10.1046/j.1525-1497.2003.20918.x

Yi, B. L. (2017). One third of Indonesian women suffer abuse prompting UN calls for action. The Sydney Morning Herald. https://www.smh.com.au/lifestyle/one-third-of-indonesian-women-suffer-abuse-prompting-un-calls-for-action-20170413-gvk1y5.html