Belajar
EN
Kecakapan Hidup (Life Skills)

Mengatasi Penyesalan dan Kesalahan

Di halaman ini

Penyesalan dan Kesehatan Mental

Penyesalan terjadi ketika seseorang merasa bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang salah, dan ingin mengulang kembali pilihan mereka. Penyesalan sering kali bisa menjadi kekuatan motivasi yang positif, yang membantu refleksi dan perbaikan diri selanjutnya. Namun, ketika penyesalan terus-menerus dialami, itu dapat merusak kesehatan mental seseorang.

Perasaan penyesalan yang terus-menerus dapat menyebabkan:

  • Keraguan pada diri sendiri
  • Penurunan harga diri
  • Perasaan malu
  • Peningkatan risiko depresi dan kecemasan
  • Depresi dan kecemasan.

Emosi ini bisa terasa luar biasa, dan bisa membuat seseorang merasa ingin untuk melukai diri sendiri. Jika demikian, kamu harus menghubungi seseorang yang kamu percayai untuk mendapatkan bantuan.

Penyesalan dalam Hubungan

Hubungan sering kali memberi orang ingatan yang paling mereka hargai, tetapi terkadang mereka juga bisa menimbulkan perasaan penyesalan dan rasa malu yang intens. Beberapa contoh umum penyesalan dalam hubungan termasuk melakukan seks sebelum menikah dan perselingkuhan.

Penyesalan terkait melakukan seks sebelum menikah

Kehilangan keperawanan memiliki makna budaya dan agama yang sangat besar. Dalam banyak agama, kehilangan keperawanan juga sering dianggap sebagai tonggak suci, terutama bagi perempuan yang belum menikah. Selain itu, banyak juga yang mengaitkan keperawanan dengan kesucian dan harga diri.

Karena itu, seringkali ada stigma yang terkait dengan mereka yang melakukan hubungan sebelum menikah. Dengan stigma yang kuat, seseorang dapat mengalami perasaan penyesalan dan rasa malu yang terus bertambah.

Tips untuk mengatasi yang mungkin bisa membantu dalam mengatasi penyesalan ini termasuk:

  • Menghindari mengingat-ingat masa lalu
  • Memperlakukan dirimu dengan baik
  • Berbicara dengan seseorang yang kamu kenal tidak akan membuat kamu malu
  • Mencari bantuan profesional jika kamu merasa kesehatan mental kamu menurun

Mengatasi Penyesalan terkait Perselingkuhan

Perselingkuhan dapat digambarkan sebagai tindakan diam-diam terlibat dalam aktivitas romantis atau seksual dengan orang lain selain pasangan kamu.

Meskipun dimungkinkan untuk memperbaiki hubungan, mungkin akan sangat sulit, dan keputusannya juga tergantung pada pasangan yang merasa dirugikan.

Meskipun demikian, hal-hal yang bisa kamu lakukan antara lain:

  • Dengan tulus meminta maaf kepada pasangan yang dirugikan
  • Memberi pasangan kamu beberapa waktu untuk memproses emosinya jika perlu
  • Memahami bahwa membuat kesalahan tidak apa-apa, selama kita belajar dari kesalahan tersebut
  • Mengakui bahwa tidak mungkin untuk mengubah masa lalu
  • Pahami apa yang memicu kamu untuk tidak setia, sehingga dapat menghindari situasi serupa yang terjadi di masa depan

Sumber

Beike, D. R., Markman, K. D., & Karadogan, F. (2009). Lost opportunities: A theory of regret intensity. Personality and Social Psychology Bulletin, 35, 385-397. DOI: 10.1177/0146167208328329

Brown, B. (2013, January 14). Shame v. guilt. Retrieved from https://brenebrown.com/blog/2013/01/14/shame-v-guilt

Carpenter, L. M. (2005). Virginity Lost: NYU Press.

Goodman, W. (2020). How to start healing from infidelity. Retrieved May 5, 2020, from https://www.psychologytoday.com/au/blog/healing-together/202003/how-start-healing-infidelity

Greenberg, M. (2012). The psychology of regret. Retrieved May 5, 2020, from https://www.psychologytoday.com/au/blog/the-mindful-self-express/201205/the-psychology-regret

Guitar, A., Geher, G., Kruger, D., Garcia, J., Fisher, M., & Fitzgerald, C. (2017). Defining and Distinguishing Sexual and Emotional Infidelity. A Journal for Diverse Perspectives on Diverse Psychological Issues, 36(3), 434-446. doi:10.1007/s12144-016-9432-4

Heitler, S. (2011). Recovery from an affair: what both spouses need to heal. Retrieved May 5, 2020, from https://www.psychologytoday.com/au/blog/resolution-not-conflict/201111/recovery-affair-what-both-spouses-need-heal

Newall, N. E., Chipperfield, J. G., Daniels, L. M., Hladkyj, S., & Perry, R. P. (2009). Regret in later life: Exploring relationships between regret frequency, secondary interpretive control beliefs, and health in older individuals. International Journal of Aging and Human Development, 68, 261-288.

Peterson, T. J. (2016, July 7). Guilt: A distressing effect of anxiety. Retrieved from https://www.healthyplace.com/blogs/anxiety-schmanxiety/2016/07/guilt-a-distressing-effect-of-anxiety

Schafler, K. (n.d.). The difference between guilt and shame. Retrieved from https://www.katherineschafler.com/blog/the-difference-between-guilt-and-shame

Snyder, D. K., Baucom, D. H., & Gordon, K. C. (2008). An Integrative Approach to Treating Infidelity. The Family Journal, 16(4), 300-307. doi:10.1177/1066480708323200