Belajar
EN
Masyarakat dan Kesehatan Mental

Melebih-lebihkan Pentingnya Pencapaian

Konten ini dikembangkan bersama yang telah memberikan kontribusi keahlian mereka melalui proses peer review dan masukan khusus untuk memastikan informasi yang komprehensif dan akurat.

Di halaman ini
Sumber

Perfeksionisme maladaptif sering ditandai dengan fokus berlebihan pada pencapaian dan dorongan terus-menerus untuk memenuhi ekspektasi pribadi yang tidak realistis. Bagian ini akan membantumu mengidentifikasi area dalam hidupmu di mana kamu mungkin telah menempatkan standar yang tidak kenal kompromi atau terlalu mengaitkan harga dirimu dengan pencapaian. Mengenali pola ini adalah langkah pertama menuju pengembangan nilai-nilai yang lebih sehat, gaya hidup yang lebih seimbang, dan rasa diri yang lebih stabil.

Melebih-lebihkan Pentingnya Pencapaian

Di atas adalah dua diagram lingkaran milik Mason (seorang individu non-perfeksionis) dan Drake (seorang perfeksionis maladaptif) yang mencerminkan bagaimana masing-masing menilai harga diri mereka. Besar kecilnya potongan pada diagram mencerminkan seberapa besar nilai yang mereka berikan pada aspek-aspek dalam hidup mereka.

  • Diagram Mason terlihat seimbang, dengan harga dirinya terbagi rata antara hubungan, kesehatan, tujuan masa depan, dan minat pribadi. Untuk individu tanpa perfeksionisme maladaptif, distribusi seperti ini umum terjadi dan berkontribusi terhadap ketahanan emosional yang lebih besar.
  • Sebaliknya, diagram Drake menunjukkan ketergantungan berlebihan pada kinerja akademik sebagai ukuran harga dirinya. Meskipun dia menghargai area lain (seperti persahabatan atau hobi), area tersebut menerima sedikit perhatian atau investasi emosional. Fokus yang terlalu intens pada pencapaian ini menyebabkan pengabaian aspek-aspek lain dari kesejahteraan, yang pada akhirnya dapat merusak kesehatan mental dan emosional secara keseluruhan.

Saat seseorang menggantungkan seluruh harga dirinya hanya pada satu bidang — seperti pekerjaan, nilai akademis, atau penampilan — setiap kemunduran atau kegagalan yang dirasakan di bidang tersebut bisa menyebabkan stres berat, kritik diri yang ekstrem, dan perasaan tidak berharga. Seiring waktu, ini menciptakan siklus kecemasan, burnout, dan harga diri yang rendah.

Membuat Self-Worth Pie Chart (Diagram Lingkaran Harga Diri)

Memahami apa saja yang membentuk harga dirimu adalah langkah yang sangat kuat untuk mengatasi perfeksionisme maladaptif. Latihan ini akan membantumu memvisualisasikan bidang kehidupan mana yang paling kamu hargai dan apakah nilainya seimbang atau tidak.

Langkah 1 Tulis daftar hal-hal yang menurutmu berkontribusi pada harga dirimu, lalu tandai yang berkaitan dengan pencapaian.
Langkah 2 Urutkan setiap item di daftar berdasarkan seberapa penting hal itu untukmu.
Langkah 3 Sekarang kamu bisa menggambar diagram lingkaran harga diri, dengan tiap bagian mewakili seberapa besar pentingnya aspek-aspek dalam hidupmu (semakin penting, semakin besar potongannya).

Refleksi setelah membuat diagram:

  • Apakah diagramnya seimbang?
  • Apakah ada satu bidang — seperti pencapaian atau performa — yang mendominasi diagram?
  • Apakah kamu mengabaikan aspek-aspek penting lain dalam hidupmu, seperti hubungan sosial, waktu santai, atau kesehatan?

Kalau kamu menyadari adanya ketergantungan berlebihan pada satu area saja, terutama pencapaian, lanjutkan membaca untuk belajar cara membangun keseimbangan yang lebih sehat dalam harga dirimu.

Tips untuk Menciptakan Rasa Harga Diri yang Lebih Seimbang

Penting untuk mulai merencanakan bagaimana kamu akan menambahkan nilai lebih pada area hidupmu yang mungkin selama ini terabaikan karena fokus berlebihan pada pencapaian tinggi.

Pertama, pilih satu area yang kamu rasa telah kamu abaikan untuk dikembangkan dan buat daftar aktivitas yang bisa kamu lakukan untuk bidang tersebut. Setelah kamu berhasil mencentang semua aktivitas dari daftar itu, disarankan untuk membuat daftar baru agar kamu tidak kembali ke pola-pola yang berbahaya. Misalnya:

Area yang Terabaikan Aktivitas Potensial
Keinginanku untuk mencapai target kebugaran yang tidak realistis telah membuatku kehilangan kontak dengan teman-teman Bertemu di kafe seminggu sekali
Menelepon satu teman seminggu sekali
Mangajak teman menonton film
Pergi minum bersama teman setiap dua minggu sekali

Selain itu, akan sangat bermanfaat untuk menilai tingkat kenikmatan (0-10) dan kecemasan (0-10) sebelum dan sesudah setiap kegiatan. Melihat peningkatan skor ini dapat mendorongmu untuk terus menyeimbangkan diagram lingkaran harga dirimu.

Teruslah berlatih satu aktivitas secara teratur sampai kamu melihat adanya penurunan skor kecemasan sebelum beralih ke aktivitas berikutnya.

Antony, M. (2009). When Perfect Isn’t Good Enough: Strategies for Coping with Perfectionism (2nd ed. edition). NEW HARBINGER.

Bardone-Cone, A. M., Wonderlich, S. A., Frost, R. O., Bulik, C. M., Mitchell, J. E., Uppala, S., & Simonich, H. (2007). Perfectionism and eating disorders: Current status and future directions. Clinical Psychology Review, 27(3), 384–405. https://doi.org/10.1016/j.cpr.2006.12.005

Frost, R. O., & DiBartolo, P. M. (2002). Perfectionism, anxiety, and obsessive-compulsive disorder. In Perfectionism: Theory, research, and treatment (pp. 341–371). American Psychological Association. https://doi.org/10.1037/10458-014

Frost, R. O., Marten, P., Lahart, C., & Rosenblate, R. (1990). The dimensions of perfectionism. Cognitive Therapy and Research, 14(5), 449–468. https://doi.org/10.1007/BF01172967

Fursland, A., Cooper, Z., & Steele, A. (2009). Perfectionism in Perspective. Centre for Clinical Interventions.

Kearns, H., Forbes, A., & Gardiner, M. (2007). A cognitive behavioural coaching intervention for the treatment of perfectionism and self-handicapping in a nonclinical population. Behaviour Change, 24(3), 157–172.

Sherry, S. B., Hewitt, P. L., Besser, A., Flett, G. L., & Klein, C. (2006). Machiavellianism, trait perfectionism, and perfectionistic self-presentation. Personality and Individual Differences, 40(4), 829–839. https://doi.org/10.1016/j.paid.2005.09.010