Pernah merasa butuh tempat untuk berbagi pikiran tentang topik2 yang berhubungan dengan kesehatan mental? ๐ค
Seribu Tujuan mempersembahkan update terbaru: Mural โจ sebuah ruang digital untuk mengutarakan suara dan pikiranmu
โจ Bagikan cerita dan pendatmu
๐ก Dapatkan inspirasi dari pendapat orang lain
๐ Menjadi bagian dari komunitas berpeduli kesehatan mental
Suaramu penting, dan punya tempat di sini. Kunjungi www.seributujuan.id/mural untuk menulis di mural bersama dengan ratusan orang lainnya! Mari lukis masa depan yang lebih cerah untuk kesehatan mental bersama-sama! ๐
Berkenaan dengan pemilu yang akan diadakan 2 minggu lagi (jangan lupa gunakan hak pilihmu ya!), kami bertanya kepada followers kami minggu lalu mengenai stress karena pemilu. Berikut jawaban-jawabannya!
Jika kalian merasakan hal yang sama seperti yang di atas, atau malah seperti aku, pemilu dapat menjadi sesuatu yang membuat cemas. Aku merasa tegang saat menonton debat, dan saat ditanya pendapatku tentang politik. Aku pun merasa malas saat melihat argumen-argumen online yang penuh dengan informasi-informasi yang tidak benar, dan sangat mungkin aku akan merasa tegang saat menunggu hasil dari pemilu. Hal yang membuat musim pemilu menjadi waktu yang penuh tekanan adalah ketegangan dari kedua kubu pasangan calon (paslon) dan ketidakpastian dari siapa paslon yang akan terpilih nantinya. Tentu saja, hanya akan ada satu pasang kandidat yang dapat terpilih.
Kalau kita lihat kembali pemilu yang diselenggarakan pada tahun 2014, Presiden Joko Widodo memenangkan pemilu dengan suara sebanyak 53,15%, yang berarti Bapak Prabowo Subianto hanya mendapatkan suara sebanyak 46,85%. Dapat dilihat bahwa dari data yang tersedia, kedua hasil dari pemilu hampir mencapai angka 50%. Hal ini menunjukkan bagaimana masyarakat di negara ini terbagi menjadi 2 kubu, atau dapat dikatakan juga bahwa setengah dari masyarakat Indonesia akan kecewa dengan hasil pemilu, tanpa memandang siapa yang akan memenangkan pemilu kali ini.
Ingat ya! Siapapun yang akan terpilih dalam pemilu kali ini hanya mempunyai satu visi, yaitu untuk membuat Indonesia lebih baik. Penting untuk diingat, walaupun presiden memegang posisi yang tinggi dalam kekuasaan, presiden hanyalah salah satu bagian dari sistem politik yang besar dan kompleks.
Untuk menutup pos ini, pada tahun 2014, kita hanya memiliki 69,58% suara sah. Itu artinya masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menyalurkan hak pilihnya. Tim Seribu Tujuan meminta kalian untuk menggunakan hak pilih kalian, dan jangan lupa untuk memilih pada tanggal 17 April ya!
โ
Pelajari stres lebih lanjut di Seribu Tujuan
โ
Borgonovi, F. (2008). Doing well by doing good. The relationship between formal volunteering and self-reported health and happiness. Social Science & Medicine, 66(11), 2321-2334. doi: 10.1016/j.socscimed.2008.01.011
Musick, M., & Wilson, J. (2003). Volunteering and depression: the role of psychological and social resources in different age groups. Social Science & Medicine, 56(2), 259-269. doi: 10.1016/s0277-9536(02)00025-4
Tabassum, F., Mohan, J., & Smith, P. (2019). Association of volunteering with mental well-being: a lifecourse analysis of a national population-based longitudinal study in the UK. Retrieved from https://bmjopen.bmj.com/content/6/8/e011327