Belajar
EN

Artikel ini membahas topik terkait gangguan citra tubuh dan gangguan makan, yang mungkin memicu rasa tidak nyaman bagi sebagian pembaca. Harap utamakan kesejahteraanmu sendiri dan baca materi ini dengan penuh kesadaran. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal sedang mengalami krisis atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri dan/atau bunuh diri, segera cari bantuan dari tenaga profesional yang kamu percaya atau hubungi layanan dukungan setempat.

Jika kamu membutuhkan layanan darurat 24 jam di Indonesia, kamu bisa menghubungi:

Cari Bantuan
Kondisi Kesehatan Mental lainnya

Bagaimana jika terjadi kekambuhan?

Konten ini dikembangkan bersama yang telah memberikan kontribusi keahlian mereka melalui proses peer review dan masukan khusus untuk memastikan informasi yang komprehensif dan akurat.

Di halaman ini
Sumber

Apa itu kekambuhan?

Kekambuhan terjadi ketika seseorang yang sedang dalam pemulihan dari gangguan makan mengalami kembalinya perilaku bermasalah yang memenuhi kriteria episode aktif — seperti makan berlebihan (binge eating), memuntahkan makanan (purging), atau membatasi asupan makanan secara ekstrem.

Kalau kamu mengalami kekambuhan, bersikaplah lembut pada dirimu sendiri. Pemulihan bukanlah jalan lurus — ini adalah proses yang bertahap, tidak linear, dan sering kali melibatkan kemunduran. Mengalami kekambuhan tidak berarti kamu gagal. Yang paling penting adalah bagaimana kamu meresponsnya. Alih-alih membiarkan rasa bersalah atau malu menguasai diri, fokuslah pada pelajaran yang bisa kamu ambil dari pengalaman ini dan bangun kembali sistem dukunganmu.

Renungkan apa yang mungkin memicu kekambuhan, hubungi seseorang yang kamu percaya, dan ingat kembali alasan kamu memilih untuk sembuh. Teguhkan lagi komitmenmu untuk pulih — karena setiap langkah kecil ke depan tetaplah berarti.

Strategi untuk mencegah kekambuhan

Dengan menggunakan strategi yang membantu kita menjadi lebih sadar diri dan tidak terlalu menghakimi diri sendiri, kita bisa mengurangi kemungkinan terjadinya kekambuhan.

Mengembangkan sistem dukungan yang kuat

Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang suportif dan mendukung. Sebaliknya, jauhi mereka yang cenderung membuatmu merasa terkuras secara emosional, mendorong perilaku makan yang bermasalah, atau membuatmu merasa buruk tentang dirimu sendiri.

Identifikasi “pemicu” kamu

Kapan kamu lebih mungkin kembali ke perilaku lama yang merusak? Mengidentifikasi "kapan"-nya bisa membantu kamu mulai melihat pola pemicu yang umum saat kembali ke kebiasaan lama.

Misalnya, apakah perilaku merusak cenderung muncul saat liburan, masa ujian, atau sebelum acara penting? Apakah kesulitan di tempat kerja atau dalam hubungan membuatmu lebih rentan terhadap kebiasaan makan yang bermasalah?

Mengenali tanda-tanda peringatan dini ini dapat membantumu mengambil langkah proaktif untuk mencegah kekambuhan.

Kamu bisa mengembangkan rencana untuk mengelola pemicu ini, seperti:

  • Menjadwalkan sesi terapi tambahan
  • Menghubungi teman atau anggota keluarga terpercaya untuk dukungan
  • Mempraktikkan strategi self-care yang mendukung kesejahteraan emosional

Memiliki rencana akan memberimu kekuatan untuk menghadapi momen-momen sulit sambil tetap berkomitmen pada pemulihanmu.

Hindari website atau berhenti mengikuti akun media sosial yang pro-ana atau pro-mia

Website atau akun media sosial yang mendorong atau mengglorifikasi anoreksia atau bulimia biasanya dijalankan oleh orang-orang yang sedang mencari alasan untuk terus menempuh jalur yang merusak diri. "Dukungan" yang mereka tawarkan sangat berbahaya dan hanya akan menghambat pemulihanmu.

Membuat jurnal

Dengan mencatat pikiran, emosi, dan perilaku harianmu, kamu lebih mungkin menyadari saat kamu mulai kembali ke pola negatif sehingga kamu bisa segera mengambil tindakan.

Tetap berpegang pada rencana perawatan gangguan makanmu

Bahkan jika kamu merasa sudah membaik, jangan abaikan rencana perawatanmu dan rekomendasi yang diberikan oleh tim perawatanmu (seperti psikolog, ahli gizi, atau dokter umum).

Isi hidupmu dengan aktivitas yang membangkitkan semangat

Luangkan waktu untuk aktivitas yang membuatmu merasa bahagia dan terpenuhi.

Kamu bisa mencoba hal baru yang sudah lama kamu ingin lakukan, mengembangkan keterampilan baru, mengambil hobi baru, atau menjadi sukarelawan di komunitasmu. Dengan membuat hidupmu lebih bermakna dan memuaskan, kamu akan memiliki lebih sedikit dorongan untuk fokus pada makanan dan berat badan.

Tanda-tanda peringatan umum dari kekambuhan

Walaupun setiap gangguan makan itu berbeda, biasanya ada tanda-tanda serupa yang bisa membantu kamu mengenali potensi masalah atau kekambuhan selama masa pemulihan:

  • Mulai berusaha untuk makan sendirian
  • Kembali terobsesi dengan makanan dan berat badan
  • Munculnya rasa malu dan bersalah yang luar biasa setelah makan
  • Menyembunyikan informasi dari orang terdekat atau tim perawatanmu
  • Kembali melakukan body checking atau perilaku menghindar
  • Menjadi mudah marah saat topik makanan atau gangguan makan dibahas
  • Peningkatan stres, kecemasan, perfeksionisme, dan depresi
  • Gangguan tidur
  • Menjauh dari teman dan orang-orang terdekat

Apa yang bisa kamu lakukan jika mengalami kekambuhan?

  1. Segera cari bantuan profesional
    Hubungi terapis, dokter, pekerja sosial, atau konselor sekolah untuk mendapatkan dukungan. Semakin cepat kamu mencari bantuan, semakin efektif kamu bisa menangani kekambuhan dan melanjutkan perjalanan pemulihanmu.
  2. Beritahu setidaknya satu orang terpercaya
    Bagikan pengalaman kekambuhanmu dengan seseorang di sistem dukungan yang kamu percaya. Kamu tidak perlu menceritakan semua detailnya kalau belum nyaman, tetapi memberitahu seseorang bisa membuat proses pemulihan dari kekambuhan jadi jauh lebih ringan. Dikelilingi orang-orang yang suportif dan penuh kasih sangat penting untuk kesembuhanmu.
  3. Gunakan strategi coping yang sudah kamu pelajari selama pemulihan
    Ingat kembali strategi coping yang sudah kamu kembangkan selama pemulihan. Identifikasi pemicu yang mungkin menyebabkan kekambuhan supaya kamu bisa lebih siap mengelolanya di masa depan.
  4. Prioritaskan kesejahteraanmu
    Pastikan kamu tetap memberi tubuhmu asupan makanan seimbang dan bernutrisi. Masukkan juga aktivitas self-care yang bisa membantu memulihkan kesehatan emosional dan fisikmu, seperti:
    • Menghabiskan waktu bersama orang-orang yang mendukungmu
    • Menyediakan waktu "me time" dengan aktivitas santai seperti jalan-jalan di alam, berendam air hangat, membaca buku, atau melakukan yoga

Kordy, H., Krämer, B., Palmer, R. L., Papezova, H., Pellet, J., Richard, M., Treasure, J., & COST Action B6. (2002). Remission, recovery, relapse, and recurrence in eating disorders: Conceptualization and illustration of a validation strategy. Journal of Clinical Psychology, 58(7), 833–846. https://doi.org/10.1002/jclp.2013

McFarlane, T., Olmsted, M. P., & Trottier, K. (2008). Timing and prediction of relapse in a transdiagnostic eating disorder sample. International Journal of Eating Disorders, 41(7), 587–593. https://doi.org/10.1002/eat.20550

Recovery & Relapse. (2018). National Eating Disorders Association. https://www.nationaleatingdisorders.org/learn/general-information/recovery

Relapse & Recurrence. (n.d.). National Eating Disorders Collaboration. https://nedc.com.au/eating-disorders/treatment-and-recovery/relapse-and-recurrence/

Smith, M. (2020, September). Eating Disorder Treatment and Recovery. HelpGuide. https://www.helpguide.org/articles/eating-disorders/eating-disorder-treatment-and-recovery.htm