๏ฑ
Trigger Warning
Artikel ini berisi informasi tentang bunuh diri, yang mungkin memicu perasaan negatif bagi sebagian orang.
๏‡
Find Help
๏‡
Cari Bantuan
Baca dalam Bahasa Indonesia
Read in English

Kehidupan setelah percobaan bunuh diri: Mengapa kamu bertahan?

Minggu ini kami membahas tentang kecenderungan bunuh diri dan cara berbincang tentang kecenderungan bunuh diri secara aman. Kami sering menemukan bahwa artikel online yang melaporkan kejadian bunuh diri bisa menjadi pemicu bagi banyak orang; dan jika postingan tentang kejadian bunuh diri bisa memicu bagimu, sebaiknya kamu tidak membaca artikel ini lebih lanjut.

Kita seringkali tidak menemukan cerita tentang alasan seseorang bisa menahan kecenderungan bunuh diri mereka. Oleh karena itu, kami berusaha bertanya kepada mereka yang telah mencoba atau berpikir tentang percobaan bunuh diri tentang; apa yang membuat mereka bertahan? Titik balik apa yang mereka temukan? Mengapa mereka mampu menahannya lebih lama?

Semoga artikel ini memberi harapan dalam satu kesempatan hidupmu yang berharga ini.

โ€

"... cobalah duduk bersama orang-orang yang kamu sayangi dan tanyakan kepada mereka apa yang akan mereka rasakan jika saya benar-benar melakukannya. Kamu akan segera menyadari bahwa kamu dicintai lebih daripada yang kamu kira."

โ€œSaya berada pada titik terendah pada tahun 2018. Saya tenggelam dalam kecanduan narkoba dan kehidupan hanya menjadi siklus bagi saya yang sakit dan berusaha menjalani hari. Suatu malam, saya siap untuk mengucapkan selamat tinggal. Saya menulis semua surat saya memastikan kamar saya bersih. Saya berdiri di tepi tebing yang menghadap ke lautan dengan 8 pil di tangan saya. Baru setelah seseorang menarik sweater saya, saya berakhir di bangsal kesehatan mental.

Butuh terapi bertahun-tahun untuk memahami semuanya, tetapi yang membuat saya tetap hidup hari ini adalah orang-orang di sekitar saya. Saya pikir mereka akan lebih baik tanpa saya, tetapi cobalah duduk bersama orang-orang yang kamu sayangi dan tanyakan kepada mereka apa yang akan mereka rasakan jika saya benar-benar melakukannya. Kamu akan segera menyadari bahwa kamu dicintai lebih daripada yang kamu kira.โ€

- IS (21)

โ€

"Saya ingin tahu apa yang telah hidup ini siapkan untuk saya."

"Saya punya rencana, tetapi saya tidak pernah benar-benar berusaha. Saya berada di tempat yang gelap dan terus menerus berpikir untuk bunuh diri sampai ke titik di mana hal itu memenuhi pikiran saya. Kenyataan bahwa saya memiliki pikiran-pikiran itu saja sangat mengejutkan dan membuat saya takut. Saya berhasil mencari cara untuk bunuh diri dan sudah memilih mana yang terbaik untuk saya. Saya masih tidak percaya bahwa hidup memiliki begitu banyak hal yang bisa diberikan selain rasa sakit, karena hanya itu yang saya tahu sepanjang hidup saya. Tetapi untuk saat ini saya ingin tahu apa yang telah hidup ini siapkan untuk saya, dan sejujurnya rasa ingin tahu ini yang membuat saya bertahan. Saya tidak berharap, tetapi saya ingin tahu dan itu sudah cukup untuk saat ini."

- EW (25)

โ€

"...masih ADA harapan. ADA cahaya itu di ujung terowongan, semua PASTI jadi lebih baik."

"Perpisahan yang menyedihkan itulah yang mendorong saya untuk melakukannya. Perpisahan itu menguras perasaan dan saya tidak bisa mengatasi rasa sakitnya. Rasanya seperti dunia berakhir, pada saat itu, itu adalah akhir dunia. Saya tidak bisa memberi tahu apa yang menghentikan saya, karena satu-satunya hal yang menghentikan saya untuk bunuh diri adalah bahwa saya gagal dan dibawa ke rumah sakit sebagai gantinya. Tetapi saya bisa memberi tahu hal-hal yang saya alami, hal-hal yang telah saya lihat dan hal-hal yang saya rasakan sejak saya gagal. Butuh waktu bertahun-tahun untuk pulih dan butuh segalanya untuk mengubah pola pikir saya. Itu adalah perjalanan yang sulit, tetapi sepadan.

Sekarang, sudah lima tahun sejak percobaan bunuh diri itu. Sekarang saya sudah menikah dan akan memiliki seorang anak. Menikah dengan bahagia, dan jatuh cinta pada pria yang saya butuhkan selama ini. Saya memiliki pekerjaan yang bagus sekarang. Saya merasa puas dan aman. Saya tidak pernah berpikir saya akan memiliki ini, semua ini. Saya tidak pernah berpikir saya akan bahagia. Sejak saat itu saya merasakan kebahagiaan yang tak terukur. Tentu saja, hidup masih sulit dan kadang-kadang masih menyebalkan. Tetapi perasaan menjadi begitu putus asa hingga berpikir lebih baik mati sudah lama hilang. Tapi semua yang saya miliki sekarang, tidak akan pernah terwujud kalau saya berhasil melakukan percobaan bunuh diri itu. Saya tidak mengatakan hidup selalu 180 derajat lebih baik setelah berusaha, yang mau saya katakan adalah bahwa ada harapan. ADA cahaya itu di ujung terowongan, semua PASTI jadi lebih baik. Dan hal ini datang dari seorang wanita yang dulunya sangat sinis dan pesimis tentang kehidupan. Saya tidak bisa menerima kegagalan dengan baik, tetapi untuk sekali ini saya senang bahwa saya gagal atas sesuatu dalam hidup."

- CJ (28)

โ€

"Kalau kamu merasa bahwa satu-satunya kesempatan hidupmu tidak berarti, cobalah membuatnya berarti dengan membantu orang lain."

"Beberapa tahun terakhir ini sangat sulit bagi saya. Ketidaknyamanan sekecil apa pun kadang-kadang dapat mengarahkan saya ke sebuah pusaran di mana saya tersesat dalam pikiran saya sendiri dan dengan mudah melihat bahwa hidup tidak ada gunanya.

Menemukan alasan untuk bertahan adalah hal yang sulit, tetapi saya memiliki kesempatan untuk berbicara dengan seorang wanita cantik di rumah sakit tempat saya bekerja. Dia berkata, 'letakkan tanganmu di dada, masih berdetak, bukan? - Kalau kamu merasa bahwa satu-satunya kesempatan hidupmu tidak berarti, cobalah membuatnya berarti dengan membantu orang lain.'

โ€Itulah cahaya yang menguatkan saya di saat pikiran terasa kabur."

- JB (22)

โ€

"Untuk petama kalinya, saya melihatnya. Tepat di depan saya. Dia takut kehilangan saya, seseorang takut kehilangan saya. Dia membuat saya berjanji, dan saya berjanji padanya."

"Itu adalah sesuatu yang sangat tidak penting. Sesuatu yang sangat kecil dibandingkan dengan segala sesuatu yang sedang terjadi, atau setidaknya seperti saat ini. Saya telah menyiapkan tanggal. Saya tahu persis apa yang harus dilakukan jika saatnya tiba. Saya telah menjalankan rencana ini berkali-kali. Tidak ada urusan yang beres, tapi saya sudah siap. Saya punya surat-surat yang tersimpan di kamar dan saya tahu seseorang yang bisa menemukannya suatu hari nanti. Saat semuanya gelap dan tanpa harapan, saya berpikir tidak ada sesuatu yang bisa menghentikan saya.

Suatu malam, sekitar seminggu sebelum itu terjadi, saya menghabiskan waktu bersama pacar saya. "Berjanjilah padaku kamu tidak akan pergi ke mana pun," katanya tiba-tiba. Dia tidak tahu apa yang akan saya lakukan, tetapi dia berkata seperti itu. Untuk pertama kalinya, saya melihatnya. Tepat di depan saya. Dia takut kehilangan saya, seseorang takut kehilangan saya. Dia membuat saya berjanji, dan saya berjanji padanya. Itulah satu-satunya hal yang saya butuhkan untuk bertahan. Saya selalu ingat pandangan matanya saat itu, dan inilah saya hari ini. Karena dia, saya masih di sini."

- JP (23)

โ€

"Ibu membuat saya bertahan"

"Ibu membuat saya bertahan. Beliau adalah seorang ibu tunggal. Beliau telah mengalami banyak kehilangan dalam hidupnya dan saya tidak bisa membayangkan bahwa saya akan menimbulkan rasa sakit lainnya. Saya masih berjuang, pikiran saya masih sama dan saya masih merasa kematian adalah satu-satunya hal yang membuat saya terus maju. Tapi ketika saya melihat ibu, saya merasa ada secercah harapan. Saya pikir beliau tidak tahu apa yang terjadi, dan saya mau tetap seperti itu. Terkadang dia meminta saya untuk melakukan beberapa hal, hal-hal kecil, seperti pekerjaan rumah tangga atau menjalankan tugas tetapi itu membuat saya merasa dibutuhkan. Di lain waktu beliau mengatakan bahwa ia senang saya ada di dekatnya dan di lain waktu ia mengatakan bahwa ia bangga pada saya. Bagaimana saya bisa meninggalkannya? Saya masih tidak tahu bagaimana saya akan menyingkirkan pikiran untuk bunuh diri tetapi saya masih di sini hari ini karena ibu saya. Beliau membawa saya ke dunia ini dan beliau juga yang menjaga saya di sini."

- JW (25)

โ€

"Saya memilih untuk hidup karena saya punya anak perempuan yang masih membutuhkan saya di sini."

"Saya memutuskan untuk berubah pikiran karena takut. Sejujurnya, saya takut kalau saya gagal dan tidak mati tetapi harus menghadapi konsekuensi seperti kelumpuhan karena percobaan bunuh diri itu, saya akan menjadi beban tambahan bagi keluarga saya.

Sekarang, saya memilih untuk hidup karena saya punya anak perempuan yang masih membutuhkan saya di sini. Saya mau dia tumbuh dengan seorang ayah yang hadir dalam hidupnya, saya mau melihatnya mencapai mimpinya, saya mau ada di sana untuknya ketika dia patah hati dan saya mau mendukungnya dalam segala hal yang dia impikan."

- ย Anonim (26)

โ€

Apa pun yang sedang kamu alami saat ini, ketahuilah bahwa kamu tidak sendirian. Hidup bisa suram, sulit, dan buruk; menghempaskanmu ke dasar jurang tapi ketahuilah bahwa ada begitu banyak alasan untuk tetap hidup. Mencari bantuan bukan hanya karena kamu membutuhkannya tetapi juga karena kamu pantas mendapatkan kesempatan itu.

โ€

Kalau kamu atau seseorang yang kamu kenal ada dalam bahaya bunuh diri, segera bawa mereka ke rumah sakit atau hubungi layanan darurat di 119. Kalau kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami krisis kesehatan mental, hubungi rumah sakit berikut yang menyediakan dukungan krisis.

  1. RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565
  2. RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467
  3. RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841
  4. RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601
  5. RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

โ€

Untuk membaca lebih lanjut tentang bantuan, klik di sini.

Untuk membaca lebih lanjut tentang pencegahan bunuh diri di Seribu Tujuan, klik di sini.

Untuk membaca lebih lanjut tentang membicarakan bunuh diri di Seribu Tujuan, klik di sini.

Untuk membaca tentang cara membuka diri tentang perasaan ingin bunuh diri di Atrium, klik di sini.