Apa itu Self-harm?
Self-harm atau menyakiti diri sendiri adalah tindakan melukai diri secara sengaja sebagai cara untuk mengatasi emosi yang menyakitkan, pengalaman traumatis, atau situasi yang terasa terlalu berat. Meskipun memotong diri sendiri adalah bentuk yang paling dikenal, self-harm juga bisa berupa membakar, memukul, menggaruk tubuh, atau tindakan lain yang menimbulkan rasa sakit fisik. Dalam beberapa kasus, perilaku seperti penyalahgunaan alkohol atau narkoba, atau gangguan makan seperti bingeing (makan berlebihan) atau tidak makan sama sekali, juga dapat dianggap sebagai bentuk self-harm jika dilakukan untuk mengatasi rasa sakit emosional.

Tingkat self-harm jauh lebih tinggi pada individu dengan tantangan kesehatan mental seperti depresi, kesulitan mengatur emosi, atau gangguan makan. Remaja dan orang yang pernah mengalami perundungan juga lebih mungkin melakukan self-harm. Sebaliknya, anak-anak dan orang lanjut usia cenderung memiliki tingkat yang lebih rendah.
Walaupun self-harm seringkali tidak dimaksudkan sebagai percobaan bunuh diri, perilaku ini berkaitan erat dengan peningkatan risiko tindakan bunuh diri di masa depan. Meskipun mungkin memberikan kelegaan jangka pendek dari rasa sakit emosional, self-harm tidak mengatasi akar permasalahan yang mendasari. Karena itu, penting untuk memahami, mendukung, dan membimbing orang yang sedang berjuang dengan self-harm ke arah strategi koping yang lebih sehat serta mendapatkan bantuan profesional.