Belajar
EN

Artikel ini membahas topik terkait kesehatan mental, termasuk self-harm, yang mungkin memicu rasa tidak nyaman bagi sebagian pembaca. Harap utamakan kesejahteraanmu sendiri dan baca materi ini dengan penuh kesadaran. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal sedang mengalami krisis atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri dan/atau bunuh diri, segera cari bantuan dari tenaga profesional yang kamu percaya atau hubungi layanan dukungan setempat.

Jika kamu membutuhkan layanan darurat 24 jam di Indonesia, kamu bisa menghubungi:

Cari Bantuan
Kondisi Kesehatan Mental

Menghadapi Kekambuhan dalam Proses Pemulihan dari Self-Harm

Konten ini dikembangkan bersama yang telah memberikan kontribusi keahlian mereka melalui proses peer review dan masukan khusus untuk memastikan informasi yang komprehensif dan akurat.

Di halaman ini
Sumber

Kalau kamu sudah berhasil mempertahankan waktu lama tanpa melukai diri sendiri, merasa kamu sudah “sembuh” dan “semuanya terkendali”, tapi kemudian kamu melakukannya lagi — kamu tidak sendirian. Kekambuhan adalah bagian umum dalam proses pemulihan dari self-harm dan ini bisa terjadi pada siapa saja. Langkah-langkah berikut ini bisa membantumu menghadapi kekambuhan.

Pahami bahwa perjalananmu TIDAKlah linear.

Kamu mungkin merasa kecewa karena “mematahkan” pencapaianmu, dan ini bisa terasa seperti kemunduran. Tapi perjalanan pemulihan bukanlah garis lurus; ada banyak naik turunnya. Jangan terfokus pada kekambuhan. Tetap lanjutkan semua hal baik yang sudah kamu lakukan untuk pemulihanmu. Akui dan terima bahwa kamu mengalami kekambuhan, tapi ingat: kamu tidak memulai semuanya dari nol — kamu hanya melanjutkan perjalananmu.

Analisis kekambuhanmu.

Sangat berguna untuk berpikir kembali tentang kekambuhanmu dan bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan, karena ini adalah kunci untuk memahami bagaimana kamu bisa lebih membantu dirimu di lain waktu saat dorongan self-harm muncul. Catat mekanisme coping yang kamu gunakan atau tidak gunakan, siapa yang kamu ajak bicara, apa yang membuatmu merasa buruk, dan lain-lain. Beberapa pertanyaan untuk memulainya:

  • Apakah baru-baru ini kamu mengalami peristiwa besar, seperti putus cinta?
  • Apakah kamu kehilangan seseorang yang spesial, atau ada anggota keluarga/teman yang sakit parah?
  • Apakah kamu mengalami kecelakaan atau jatuh sakit?
  • Apakah kamu sedang menghadapi cedera fisik, masalah kesehatan, atau penyakit kronis?
  • Apakah kamu mengalami bullying di kampus, universitas, atau di tempat kerja?
  • Apakah kamu merasa stres karena tenggat waktu, beban kerja berlebih, atau tuntutan dari orang lain?
  • Apakah kamu merasa depresi?
  • Apakah kamu banyak minum alkohol?
  • Apakah kamu bergumul dengan kenangan traumatis atau peristiwa menyakitkan di masa lalu?
  • Apakah kamu mengalami transisi hidup besar, seperti pindah kota, meninggalkan sistem dukunganmu, pindah kerja, atau lulus?
  • Apakah kamu merasa kewalahan karena tekanan keuangan atau tanggung jawab hidup?

Perbarui safety plan-mu.

Apa yang kamu pelajari dari analisis kesembuhanmu? Buat catatan tentang apa yang bisa kamu lakukan secara berbeda di lain waktu dan tambahkan ke dalam safety plan kamu. Contoh: kamu awalnya berpikir bahwa scrolling Instagram bisa membantu mengalihkan keinginan untuk melukai diri sendiri, tapi ternyata malah menemukan banyak konten yang memicu keinginan itu. Dengan temuan ini, penting untuk memperbarui safety plan-mu agar mengingatkan kamu untuk menghindari Instagram saat merasa dorongan untuk self-harm muncul. Penting juga untuk tetap menjaga safety plan kamu tetap mudah diakses, bahkan saat kamu merasa sudah membaik.

Example:

What I will do to help calm and soothe myself
  • Mindfulness
  • Watch Youtube videos
  • Scroll through Instagram No longer applicable, instead triggering. Add it to the Triggers section:
What warning signs or triggers make me feel more out of control?
  • Feeling alone
  • Getting into an argument
  • Scroll through Instagram

Bersikaplah baik kepada dirimu sendiri.

Ini mungkin bagian terpenting. Self-harm adalah mekanisme coping, artinya di saat-saat kamu merasa sangat rentan, kamu melakukan apa yang kamu tahu untuk meredakan rasa sakitmu. Pemulihan adalah tentang mencari cara coping yang lebih sehat, yang membutuhkan waktu dan terkadang penuh dengan kekecewaan. Sangat penting untuk menerima bahwa kekambuhan adalah bagian dari pemulihan dan memaafkan diri sendiri. Yang paling penting adalah kamu terus melangkah maju dengan belajar dari setiap kekambuhan, dan selalu mengingatkan diri bahwa penyembuhan adalah perjalanan, bukan tujuan.

H. (2020, September 22). How to cope with a self-harm relapse. Retrieved May 06, 2021, from https://www.themix.org.uk/mental-health/self-harm/how-to-cope-with-a-self-harm-relapse-5684.html