Mendorong mereka untuk mencari bantuan
Saat berbicara tentang pentingnya mencari bantuan profesional, ada beberapa hal yang perlu kamu ingat:
- Bersiaplah untuk tidak langsung sepakat: Mereka mungkin butuh waktu dan belum siap untuk mencari bantuan secepatnya. Ini bukan berarti mereka tidak akan pernah mencari bantuan, hanya saja setiap orang memiliki proses pemulihan yang berbeda-beda.
- Jangan mengancam mereka: Kamu mungkin tergoda untuk memberikan ultimatum, seperti “Kalau kamu nggak mau cari bantuan, aku akan berhenti jadi teman/pacar kamu.” Kamu mungkin ingin memaksa mereka berhenti menyakiti diri atau segera cari pertolongan. Meskipun kamu mengira ini bisa memotivasi mereka, pendekatan seperti ini justru bisa membuat mereka makin tertekan dan merasa tidak aman.
- Bersikap pengertian: Sikap pengertian bisa sangat berarti bagi seseorang yang sedang berjuang dengan perilaku melukai diri. Stigma seputar self-harm sering kali membuat seseorang merasa malu, selain dari rasa sakit emosional yang sudah mereka alami. Dengan mengakui keadaan mereka dan menyampaikan bahwa kamu tidak mengubah cara pandangmu terhadap mereka karena self-harm, kamu bisa memberikan rasa lega dan kenyamanan.
- Jangan membuat asumsi tentang kondisi atau situasi sulit mereka: Meskipun kamu mengenal mereka dengan baik, mereka tetap yang paling mengenal diri sendiri. Hindari berkata seperti, “Kamu pasti menyakiti diri karena ____.”
- Dengarkan apa yang ingin mereka sampaikan: Sering kali, orang hanya butuh seseorang untuk mendengarkan dan memvalidasi pengalaman mereka. Hindari memotong pembicaraan, dan akui perasaan serta pikiran mereka.
- Perhatikan tempat dan waktu saat berbicara: Hindari membahas topik sensitif di tempat yang tidak tepat. Misalnya, jangan bahas self-harm di tempat ramai di mana banyak orang bisa mendengar. Kalau orang yang ingin kamu ajak bicara tampak sibuk, stres, atau kelelahan, tunggulah sampai suasana hati mereka lebih baik.
- Pahami bahwa ada batas kemampuanmu: Sebagai seseorang yang peduli, kamu memang bisa banyak membantu, tapi pemulihan mereka BUKAN tanggung jawabmu sepenuhnya. Sangat mudah merasa bahwa kamu belum cukup membantu, tapi menyalahkan diri sendiri bukanlah hal yang sehat — dan juga tidak akan mempercepat proses pemulihan mereka.

Kalau mereka tidak mau bicara denganmu
Kalau mereka tidak mau terbuka padamu, kemungkinan besar mereka memang belum siap untuk berbicara. Kalau itu terjadi, harap:
- Jangan memaksa: Jangan paksa mereka untuk terbuka kalau mereka belum mau. Memaksa hanya akan membuat mereka merasa tidak nyaman di dekatmu, yang bisa berujung pada mereka menghindari topik ini saat bersama kamu, bahkan bisa jadi juga menghindari membahasnya dengan orang lain yang sebenarnya mereka percaya.
- Beri tahu bahwa mereka bisa bicara dengan profesional: Kalau mereka tidak bisa terbuka ke kamu, sampaikan bahwa mereka tidak sendirian dan bisa mengatur waktu untuk bicara dengan tenaga profesional seperti dokter, psikolog, terapis, atau konselor (misalnya konselor sekolah).
- Ingatkan bahwa mereka selalu bisa bicara denganmu kapan saja: Katakan bahwa kalau suatu hari nanti mereka ingin bicara atau ketika mereka sudah siap, kamu akan selalu ada untuk mendengarkan.
- Hormati privasi dan batasan mereka: Pahami bahwa mereka mungkin butuh ruang dan belum siap untuk menceritakan apa yang mereka alami. Kalau mereka belum siap bicara, hormati ruang mereka dan beri tahu bahwa kamu akan ada ketika mereka siap — tanpa menekan atau memaksa. Ini menunjukkan bahwa kamu peduli dan memberikan dukungan tanpa syarat serta tanpa menghakimi.
- Beri mereka waktu untuk terbuka dan pulih: Mereka tidak akan langsung menceritakan segalanya saat itu juga, dan proses pemulihan bisa berlangsung lama. Biarkan mereka punya waktu untuk sembuh, dan terus dampingi mereka selama proses itu.
Cara Praktis untuk Mendukung Mereka

Berikut ini adalah daftar hal-hal yang bisa kamu lakukan di luar dukungan emosional, yang bisa sangat membantu seseorang yang sedang berjuang dengan perilaku melukai diri. Meskipun terdengar sederhana, hal-hal ini sangat berarti bagi seseorang yang sedang dalam proses pemulihan.
- Diskusikan apakah kamu bisa melakukan sesuatu untuk mengurangi keinginan melukai diri: Kamu bisa membantu mereka menyusun rencana keamanan yang mencantumkan peranmu di dalamnya. Misalnya, kamu bisa menjadi salah satu kontak di bagian “Siapa yang bisa aku hubungi?” atau diskusikan hal-hal yang menurut mereka membantu, lalu masukkan ke bagian “Apa yang bisa orang lain lakukan untuk membantuku?”
- Cari tahu tentang bantuan profesional yang tersedia: Kalau kamu punya waktu, kamu bisa melakukan riset tambahan mengenai jenis bantuan yang tersedia di kotamu, atau bahkan cari tenaga profesional yang khusus menangani kasus self-harm.
- Temani mereka ke janji temu profesional: Pertemuan pertama dengan tenaga profesional bisa terasa menegangkan, jadi akan sangat membantu jika ada teman yang menemani.
- Ingatkan mereka untuk minum obat atau mengerjakan PR dari terapi: Jika mereka sedang menjalani pengobatan, kamu bisa bantu mengingatkan mereka untuk minum obat tepat waktu. Terapi juga kadang mencakup tugas rumah yang bisa kamu bantu ingatkan untuk dikerjakan.
- Tanyakan apakah mereka butuh bantuan melakukan pekerjaan rumah: Kalau kamu punya waktu, membantu mereka mengerjakan tugas rumah atau kegiatan harian saat mereka sedang kesulitan bisa sangat berarti.
- Bantu mereka menyusun rencana keamanan: Kalau mereka belum punya rencana keamanan, kamu bisa bantu dorong mereka untuk membuatnya bersamamu.
- Bantu buat daftar alternatif dan strategi coping yang lebih sehat: Ajak mereka mengidentifikasi dan membuat daftar strategi coping sehat atau aktivitas alternatif yang bisa dilakukan saat dorongan untuk melukai diri muncul.
- Dorong mereka untuk melakukan aktivitas self-care saat sendiri maupun bersama-sama: Ajak melakukan kegiatan yang membantu relaksasi dan kesehatan mental, seperti melakukan hobi yang mereka sukai, olahraga ringan, atau menulis jurnal.
- Lakukan check-in secara rutin: Menawarkan check-in emosional secara konsisten, bahkan hanya dengan pertanyaan sederhana seperti "Kamu gimana hari ini?" bisa mengingatkan bahwa mereka nggak sendirian dan tetap punya dukungan. Ini juga memberikan ruang yang aman dan meyakinkan bagi mereka untuk mengekspresikan perasaan tanpa dihakimi, walau kamu belum tentu sepenuhnya paham.
- Berikan distraksi dan waktu bersama secara rutin: Kadang, menawarkan distraksi atau menghabiskan waktu berkualitas bersama bisa membantu mengalihkan keinginan melukai diri. Entah itu jalan-jalan, nonton film bareng, atau sekadar ngobrol tentang hal-hal yang kalian sukai — distraksi bisa menjadi jeda yang sangat dibutuhkan.